Mau Saingi Pariwisata Thailand, InJourney Bikin ‘Gebrakan’ Ini
BUMN Holding Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney terus mendukung peningkatan traffic kunjungan wisatawan dan pengembangan sektor pariwisata. Peningkatan dilakukan melalui lewat kolaborasi sektor aviasi, pengembangan layanan hotel, hingga penyelenggaraan event wisata dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) wisata Sanur, Denpasar.
Langkah ini bertujuan untuk bisa mendorong kemajuan pariwisata Indonesia dalam menghadapi persaingan wisata negara tetangga, seperti wilayah ASEAN. Direktur Utama InJourney Dony Oskaria menyebut bahwa dalam mengembangkan industri pariwisata, diperlukan conceptual thinking yakni destination base tourism development. Hal ini meliputi infrastruktur, amenitas, sumber daya manusia, marketing, dan event.
“Kalau kita lihat, jadi tidak bisa satu per satu. Yang harus kita kembangkan sumber daya manusianya, makanya InJourney sekarang membuat InJourney hospitality house di 16 kabupaten yang menjadi destinasi super prioritas,” ungkap dia dalam Profit CNBC Indonesia (15/03/2024).
Menurut dia, pengembangan elemen-elemen tersebut juga harus didasarkan pada destination. Pengembangan ini juga dilakukan di lokasi yang sama dan tidak di daerah lain.
“Kalau kita mau mengembangkan Labuan Bajo, pengembangan orang harus di Bajo. Kalau kita mau mengembangkan Bajo, infrastruktur development harus di Bajo,” papar Dony.
Di samping pengembangan infrastruktur dan konektivitas penerbangan udara, diperlukan juga intervensi berupa kesadaran kolektif. Intervensi ini dilakukan pemerintah dalam bentuk subsidi penerbangan.
“Contoh mengembangkan Labuan Bajo, misalkan ingin membuka Bajo dari Australia, kan tidak hari pertama penerbangan itu penuh. Nah penerbangan tentu ingin men-secure bisnisnya. Kalau nggak, dia nggak mau buka (jalur),” ungkap dia.
Dony menyebut bahwa intervensi semacam ini dilakukan di setiap negara yang mengembangkan setor pariwisata sebagai strategi komprehensif.
“Jadi sudah dibuka destinasinya, infrastruktur sudah dikembangkan, hotel dibangun, sumber daya manusia sudah didik juga, marketing dan subsidi harus dilakukan untuk tahap awal. Kalau tidak ya seperti sekarang, kita sudah buka tapi nggak ada penerbangan asing di situ,” pungkas dia.